Struktur kabel
Sebuah sistem
struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja,
sendi, batang, dsb yang menyanggah sebuah penutup yang menjamin tertutupnya
sebuah bangunan. Struktur kabel dan jaringan dapat juga dinamakan struktur
tarik dan tekan, karena pada kabel-kabel hanya dilimpahkan gaya-gaya tarik,
sedangkan kepada tiang-tiang pendukungnya hanya dilimpahkan gaya tekan.
Struktur kabel
sangat diperlukan karena beberapa hal berikut
:
1. Memberikan
fleksibilitas.
2. Mendukung
lingkungan yang beragam.
3. Memastikan bahwa
dapat diandalkan, kinerja tinggi.
4. Memungkinkan
untuk bergerak cepat, menambahkan, perubahan.
Struktur kabel bertujuan
untuk yaitu :
1. Menentukan
sistem kabel yang umum.
2. Untuk
mengaktifkan perencanaan dan menginstal sistem kabel selama konstruksi /
renovasi.
3. Menetapkan
persyaratan kinerja.
4. Independen
aplikasi.
Elemen – elemen struktur kabel yaitu :
1. Horizontal
Cabling
2. Backbone Cabling
3. Area Kerja(WA)
4. Ruang
Telekomunikasi(TR)
5. Peralatan
Ruangan
6. Entrace
Facilities
7.
Administration(TIA/EIA-606)
HORIZONTAL CABLING
Sistem pengkabelan
horizontal terdiri dari kabel-kabel yang tersusun secara horizontal, terminasi
mekanikal, dan patch cords (jumper). Pengertian horizontal disini adalah sistem
pengkabelan akan berjalan secara horizontal baik diatas lantai ataupun di bawah
atap. Ada beberapa servis atau system yang harus diperhatikan ketika mendesain
suatu sistem pengkabelan secara horizontal, yaitu :
·
Servis
telekomunikasi meliputi suara, modem dan faksimile.
·
Perlengkapan
dasar switching.
·
Koneksi
manajemen komputer dan telekomunikasi.
·
Koneksi
keyboard/video/mouse (KVM).
·
Komunikasi
data.
·
Wide
Area Network (WAN).
·
Local
Area Network (LAN).
·
Storage
Area Network (SAN).
·
Sistem
pemberian isyarat lainnya pada gedung (seperti kebakaran, keamana, energi,
HVAC, EMS, dan lainnya).
BACKBONE CABLING
Fungsi dari sistem
pengkabelan backbone adalah untuk menyediakan koneksi antara main distribution
area, horizontal distribution area, dan merupakan entrance area. Sistem
pengkabelan backbone terdiri dari kabel backbone, main cross-connect,
horizontal cross-connect, terminasi mekanikal, dan patch cord (jumper) yang
digunakan untuk koneksi silang backbone-to-backbone.
Sistem pengkabelan
secara backbone harus mendukung kebutuhan konektivitas yang berbeda, misalnya
LAN, WAN, SAN, saluran komputer, dan koneksi console perangkat. Pada dasarnya
performansi transmisi tergantung dari karakteristik kabel, perangkat keras yang
terhubung, patch cord dan kabel cross-connect, jumlah koneksi, dan perlakuan
fisik terhadap kabel tersebut.
Cara pengaman media
transmisi jaringan (pengkabelan) yang benar yaitu :
Ø
Planning
dinama sebelum kita melakukan penkabelan alangkah sebaiknya kitamembuatrencana
agar pengkabelan yang akan kita lakukan tidak mengalami kendala.
Ø
Grounding
adalah sebuah upaya keamanan dengan cara penanaman kabel ke dalam tanahuntuk
menghilangkan beda potensial antara logam yang teraliri arus listrik dengan
tanah.
Ø
Wiring
Closet adalah tempat dimana jaringan dimulai . Semua kabel akan bermuara di wiring
closet . Terletak disebuah tempat dimana semua kabelterkumpul .wiring closet
yaitu sebuah ruangan kecil yang biasanya ditemukan pada bangunan kelembagaan
seperti sekolah dan kantor, di mana sambunganlistrik dilakukan. Sedangkan yang
digunakan untuk berbagai tujuan, penggunaan yang paling umum adalah untuk
jaringan komputer. Banyak jeniskoneksi jaringan untuk menetapkan batas jarak
antara peralatan end-user seperti PC, akses perangkat pada jaringan, seperti
router. Pembatasan inimungkin memerlukan beberapa wiring closet di setiap
lantai gedung besar.Penempatan wiring closet juga sangat penting agar jaringan
dapat terkoneksitanpa masalah.
Ø
Horizontal
kabel yang menghungkan host/computer ke 1 wiring closet(antara cross – connect
panel di satu wiring closet) sering menggunakansebagai 100 ohm, 4 pair, UTP,
solid conductor cable, ditentukan dalamstandart ANSI/TIA/EIA – 568 untuk
komersial bangunan.
Ø
Backbone
Cable adalah kabel yang menghubungkan wiring closet satudengan wiring closet
yang lain atau pusat connettion point dapat menggunakan100 ohm UTP, 62.5/125 –
micron atau 50/125 – micron multimode fiber optic, atau 8.3/125 – micron
singlemode fiber optic.
Ø
Conduit
adalah pelindung kabel berbentuk pipa atau kotak melindungi sepanjang kabel.
Dapat terbuat dari material metal ataupun plastik. Yang terbuat dari metal
bersifat kaku, sedangkan yang terbuat dari plastik bersifat fleksibel / lentur.
Conduit terbentang antara area kerja menuju wiring closet.
Ø
Wall
plate adalah penanaman kabel di dalam dinding agar pengkabelan menjadi lebih
rapi.
Sumber :
http://ichagresia.blogspot.com/2013/05/struktur-kabel-pada-suatu-jaringan.htmlhttp://susiratnasari97845.wordpress.com/2012/03/07/pertemuan-1-apjk-pengantar-2-2/