Backbone adalah
saluran atau koneksi berkecepatan tinggi yang menjadi lintasan utama dalam
sebuah jaringan. Network backbone adalah network yang menghubungkan beberapa
jaringan dengan berkecepatan rendah melalui gateway.
Dengan menggunakan
jaringan backbone, masalah kecepatan interkoneksi antar jaringan lokal dapat
teratasi. Sebenar bisa saja bila kita hanya menggunakan kabel jaringan UTP
untuk menggabungkan atar jaringan lokal tersebut, tetapi akan terasa sekali
lambatnya. Karena kabel UTP itu hanya bisa di lewati dengan kecepatan transfer
data hingga 100 Mbps, jaringan backbone bisa memuat hingga 10 Gbps. Alat yang
di butuhkan untuk membangun jaringan backbone misal: bridge atau switch yang
memiliki kecepatan antara 1-10 Gbps.selain itu kita bisa menggunakan converter
yang mengubah kecepatan 100 Mbps ke 1 Gbps.
Alasan penggunaan
jaringan backbone:
1. Semakin meningkatnya kebutuhan
interkoneksi antar jaringan lokal yang ada
2. Meningkatnya kecepatan transfer data
khususnya untuk data grafis, video, dan audio, karena kecepatan transfer data
FDDI dapat mencapai 100 Mbps
3. Konsep instalasi dan manajemen jaringan
backbone lebih sederhana, tetapi jarak jangkauan dapat lebih luas dan jauh
4. Jaringan backbone dapat meningkatkan
kemampuan dan mengatasi bottleneck transfer
Keuntungan yang
dapat diperoleh dari sistem interkoneksi dengan jaringan backbone ini adalah :
1. Jaringan backbone mempunyai kecepatan
transfer data mencapai 100 Mbps sehingga dapat mengurangi terjadinya peristiwa
bottleneck.
2. Jaringan backbone biasanya akan
menggunakan teknik dual ring sehingga memiliki fault tolerance yang sangat
tinggi.
3. Jaringan backbone dapat mendukung lalu
lintas data, suara dan gambar.
4. Lingkup jaringan dapat mencapai 100 km.
Tetapi sistem
interkoneksi dengan menggunakan jaringan backbone ini juga memiliki beberapa
kekurangan, antara lain :
1. Proses instalasi membutuhkan tenaga ahli
khusus.
2. Biaya instalasi dan perawatan masih
relatif mahal.
Teknologi yang
digunakan untuk membangun jaringan backbone
1. Bridge backbone ring
2. Fiber Distributed Data Interface (FDDI) :
100 Mbps, Sistem dual ring dengan protocol MAC token ring
Berdasarkan
standar IEE 802.5 yang dikembangkan IBM untuk menghindari
collision tidak
menggunakan collision detection melainkan token passing scheme,
token passing
sceheme dapat dijelaskan secara sederhana : sebuah token bebas
mengalir pada
setiap node melalui network. Saat sebuah node ingin mengirimkan
paket , node itu
meraih dan melekatkan frame atau paketnya ke token. Sekarang
token itu tidak
dapat digunakan lagi oleh node lalin sampai data mencapai
tujuannya. Jika
telah sampai token dilepaskan oleh originating station. Token
mengalir di networ
dalam satu arah dan setiap station di poll satu per satu
(kecepatannya 4
mbps dan 16 mbps).
Spesifikasi asli
dari standar token ring adalah kemampuan pengiriman data
dengan kecepatan 4
mbps/detik dan kemudian ditingkatkan menjadi 16
mbps/detik. Pada
jaringanring ini semua node terhubung harus beroperasi pada
kecepatan yang
sama. Implementasi yang umum terjadi adalah dengan
menggunakan ring 4
mbps/detik sebagai penghubung antarnode sementara ring
16 mbps/detik
digunakan untuk backbone jaringan.
Meskipun token
ring lebih cepat superior dalam berbagai segi. Token ring kurang
begitu diminati
mengingat biaya implementasinya lebih tinggi dibandingkan
dengan ethernet.
3. Asynchronous Transfer Mode ( ATM ), lokal
switch, atau public switch
Teknologi jaringan
ATM memiliki kecepatan transfer data yang cukup tinggi,
Yaitu hingga 150
Mbps.dengan system kerja yang mengurutkan data terlebih dahulu hingga sampai
tujuan, sehingga hasilnya adalah kualitas jaringan menjadi lebih baik.
Teknologi jaringan
ini sangatlah cocok untuk pengiriman data dalam bentuk data, gambar, dan suara
(multimedia), karna kecepatan yang cukup tinggi (respon time tinggi). Namun
teknologi ini sangatlah lambat dalam segi perkembangannya, karna banyak
perusahaan yang mengadopsi system ini dan menentukan sendiri setandari sasinya.
Hal yang membuat persaingan lebih buruk lagi adalah adanya pemaksaan
standarisasioleh perusahaan tertentu.
Pada prinsipnya
Infrastruktur Telekomunikasi dapat dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu :
1. Back bone Internasional, yaitu jaringan
yang menghubungkan trafik domestik ke jaringan internasional, sarana utama yang
digunakan adalah kabel optik bawah laut dan satelit internasional dan regional.
2. Backbone Domestik, adalah sarana
infrastruktur yang menghubungkan kota-kota di seluruh Indonsia. Untuk hubungan
kota-kota metropolitan di bagian barat Indonesia pada umumnya telah terhubung
dengan kabel optik, sedangkan satelit dan radio teresterial telah terhubung ke
seluruh wilayah Indonesia, rincian detail masing-masing bakbone akan diuraikan
pada slide selanjutnya.
3. Jaringan Akses, adalah jaringan yang
terhubung langsung ke pelanggan. Jaringan inilah yang memerlukan investasi yang
sangat besar dengan berbagai macam variasi teknologi. Secara garis besarnya
dibagi mencadi dua, yautu yang menggunakan media kabel dan wireless. Umumnya
jumlah pelanggan dari masing-masing operator menggambarkan jumlah akses yang
tersedia.
Referensi:
http://kalisfitri.blogspot.com/2014/04/backbone.html
0 komentar:
Posting Komentar