Wayne Mark Rooney

October 24 1985, Striker Of Manchester United

Javier Hernandes Balcazar

Juny 1 1988, Striker Of Manchester United

Ryan Joseph Willson Giggs

November 29 1973, Winger Of Manchester United

Nicholas Edward Powell

March 23 1994, Midfield Of Manchester United

Robin van Persie

August 6 1983, Striker Of Manchester United

Jumat, 27 September 2013

Human Encapsulations

Human Encapsulations

Keterbatasan manusia adalah suatu keadaan yang menunjukkan bahwa manusia memiliki keterbatasan, baik dalam pikiran, perasaan, perbuatan, maupun dalam karya manusia. Manusia mampu membuat pesawat dengan teknologi yang sangat tinggi, namun tetap saja ada kerusakan yang terjadi. Hal tersebut menunjukkan bahwa sehebat apapun, manusia tetap memiliki keterbatasan. Namun dengan keterbatasan yang dimiliki bukanlah sebuah halangan ataupun alasan bagi manusia untuk berkarya.



1.      Memori.
                Secara etimologi (asal kata), memori adalah keberadaan akan pengalaman masa lampau yang hidup kembali, catatan yang berisi penjelasan, alat di komputer yang dapat menyimpan dan merekam informasi. Memori juga berarti ingatan yang mempunyai arti lebih luas yaitu:

1.       Apa yang diingat, yang terbayang di pikiran sepanjang ingatan.
2.       Alat atau daya batin untuk mengingat atau menyimpan sesuatu yang pernah diketahui (dipahami atau dipelajari).
3.       Pikiran, dalam arti angan-angan, kesadaran.
4.       Apa yang terbit di hati, seperti niat atau cita-cita.

                Gros dan CO mengatakan: “Kapasitas neuropsikologi dari otak manusia untuk memproses dan merekam informasi dapat merupakan faktor pembatas yang dominan untuk pertumbuhan keseluruhan informasi yang tersimpan secara global, dengan kenyataan kendala ekonomi hanya memiliki pengaruh yang diabaikan.” Dengan kata lain, informasi global tidak dapat tumbuh lebih cepat daripada kemampuan kita untuk menyerap atau memonitor itu.
Hal ini masuk akal dan menimbulkan beberapa opsi yang menarik untuk penelitian masa depan. Misalnya, akan menarik untuk melihat bagaimana kecerdasan mesin bisa mengubah persamaan ini. Sangat mungkin bahwa mesin dapat dirancang untuk mendistorsi hubungan kita dengan informasi.

                John von Neumann di Universitas Yale tahun 1956 pernah memperkirakan kapasitas otak manusia sebesar tiga puluh lima exabyte (satu exa=seribu peta=sejuta tera=semiliar giga). Prof Ralph Merkle dari Georgia Tech mengusulkan melakukan eksperimen langsung yang mencatat kapasitas otak secara langsung. Ia mengambil beberapa hasil studi sebelumnya, dan melakukan kalkulasi ulang. Hasilnya mengesankan sekali. Kapasitas memori kita diperkirakan hanya sekitar 200 megabyte. Otak kita sangat istimewa karena dia tak melakukan processing dan penyimpan seperti komputer. Otak mampu melakukan pengelolaan sumber daya memori yang luar biasa sehingga dengan kapasitas sekian, ia mampu menyimpan dan mengolah informasi jauh lebih handal daripada komputer.

Menurut MIT Technology Review  telah muncul bukti bahwa kapasitas otak untuk menyerap informasi membatasi jumlah data yang dapat dihasilkan manusia

2.      Persepsi dan Representasi
                Persepsi   dalam   psikologi   diartikan   sebagai   salah   satu   perangkat psikologis   yang   menandai   kemampuan   seseorang   untuk   mengenal   dan memaknakan  sesuatu  objek  yang  ada  di lingkungannya.  Menurut    Scheerer persepsi adalah representasi fenomenal tentang objek distal sebagai hasil dari pengorganisasian   dari  objek   distal   itu   sendiri,   medium   dan   rangsangan proksinal (Salam, 1994).

                Dalam persepsi dibutuhkan objek atau stimulus yang mengenai alat indera dengan perantaraan syaraf sensorik, kemudian diteruskan ke otak sebagai pusat kesadaran (proses psikologis). Selanjutnya, dalam otak terjadilah sesuatu proses hingga individu itu dapat mengalami persepsi (proses psikologis).

                Proses pemaknaan persepsi yang bersifat psikologis sangat dipengaruhi oleh pengalaman,  pendidikan  dan lingkungan  sosial  secara  umum.  Sarwono (1993) mengemukakan bahwa persepsi juga dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman  dan  cara  berpikir  serta  keadaan  perasaan  atau  minat  tiap-tiap orang.  Sehingga  persepsi  seringkali  dipandang  bersifat  subjektif.  Karena  itu tidak mengherankan jika seringkali terjadi perbedaan paham yang disebabkan oleh perbedaan persepsi antara 2 orang terhadap 1 objek. Persepsi tidak sekedar pengenalan atau pemahaman, tetapi juga evaluasi bahkan persepsi juga bersifat inferensional (menarik kesimpulan).

                Kekeliruan atau perbedaan persepsi ini dapat membawa macam- macam akibat dalam hubungan antar manusia. Persepsi sosial berhubungan dengan adanya rangsangan-rangsangan sosial. Rangsangan- rangsangan sosial ini dapat mencakup banyak hal, dapat terdiri dari (a) orang atau orang-orang berikut ciri-ciri, kualitas, sikap dan perilakunya, (b) persitiwa-peristiwa  sosial dalam pengertian peristiwa-peristiwa  yang melibatkan orang-orang, secara langsung maupun tidak langsung, norma-norma, dan lain-lain.

                Penelitian  lain menunjukkan  bahwa  proses persepsi  juga dipengaruhi oleh  pengalaman  belajar  dari  masa  lalu,  harapan  dan  preferensi  (Bartol  & Bartol, 1994). Terkait dengan persepsi sosial, Istiqomah  menyebutkan  ada 3 hal yang mempengaruhi, yakni;
Pertama,   variabel   obyek-stimulus.   Kedua, variabel   latar   atau suasana pengiring keberadaan obyek-stimulus. Ketiga, variabel diri preseptor (pengalaman, intelegensia, kemampuan menghayati stimuli, ingatan, disposisi kepribadian, sikap, kecemasan, dan pengharapan).

                Representasi sosial merupakan asusumsi dasar pengetahuan kita tentang dunia untuk berpartisipasi dalam proses intersaksi sosial. Ini merupakan pandangan sosial untuk mempertahankan identitasnya dari gempuran dari luar. Dalam  pandangan  Moscovici  (1973),  representasi  sosial  merupakan  system kognitif, logika dan bahasa. Seperti di kutip oleh  Shikha Dixit58 berikut;
. . . social representations  are cognitive systems with a logic and language  of their own and a pattern of implications,  relevant  to both values and concepts, and with a  characterstic kind of discourse. They do not represent simply “opinions about”, “images of ” or “attitudes towards” but “theories” or “branches of knowledge” in their own right, for the discovery and organization of reality.59

                Barker (2000), memahami bahwa, representasi mengandung makna pelibatan (inklusi) dan penyingkiran (ekslusi)Eksklusi dan inklusi selalu terkandung  dalam  proses  kuasa.  Pemahaman  singkat  yang  diajukan  oleh Chris Barker di atas sebenarnya  memiliki uraian yang cukup panjang dalam konteks kajian budaya. Pola-pola representasi  tidak serta merta berhubungan erat dengan rajutan dua identitas kebudayaan atau lebih yang membentuk pergumulan   bersama,   akan   tetapi   juga   berkaitan   erat dengan proses pembentukan sterotype. Menurut Dyer (dalam Barker 2000) stereotipe adalah pemberian ciri negatif terhadap orang-orang yang berbeda dengan diri kita.

                Teori representasi ini, oleh peneliti ditempatkan bukan dalam konteks cara  kerja  kekuasaan  selama  ini  membentuk  identitas.  Namun  representasi dalam konteks penelitian ini adalah untuk mengetahui cara kerja kebudayaan komunitas  Tengger  memunculkan  identitasnya,  dan tentu saja cara kerjanya berbeda dengan formasi diskursif yang salama ini dihadirkan oleh kekuasaan.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Andrew Edgar dan Peter Sedgwick “Key Concept  in Cultural  Theory” bahwa representasi  juga berkaitan  erat dengan pola pola perjuangan dalam mengusung nilai-nilai keterwakilan, pelembagaan politik, serta tekanan-tekanan politik. Dia juga memahami bahwa, representasi juga berhubungan erat dengan pembentukan ‘konstitusi politik’ melalui proses- proses  politik.  Proses-proses  politik  itu  sendiri  berkenaan  dengan  diskursus seputar ras dan etnisitas.

                Karena    representasi    tercipta    dari     proses-proses    politik,     maka representasi kebudayaan sebenarnya sangat terkait dengan modus kerja kekuasaan.  Representasi  bisa dilihat  sebagai  proses  yang sengaja  diciptakan untuk menandai kehadiran identitas yang lain, tetapi juga simbol dominasi kelompok yang mencipta.

3.      Atensi
                Atensi atau perhatian adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaaningatan maupun proseskognitif lainnya. Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya mental yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu.

                Sumberdaya mental manusia yang terbatas untuk memroses suatu rangsang membutuhkan bantuan untuk mempercepat waktu reaksi. Mengarahkan pada suatu informasi tertentu akan mempercepat proses mental mengolah suatu rangsang. Misalnya dalam mengemudi, atensi yang mengarahkan pengemudi pada situasi jalan raya akan mempercepat reaksinya menginjak pedal rem jika menghadapi situasi membahayakan. Atensi juga terpengaruh oleh perbedaan usia, terutama pada masa anak.

                Groover menyebutkan bahwa faktor yang memengaruhi persepsi dan ingatan adalah perhatian (attention). Perhatian merupakan aktivitas menjaga sesuatu tetap dalam pikiran yang membutuhkan kerja mental dan konsentrasi. Terdapat 5 jenis perhatian, yaitu:

·         Perhatian selektif (Selective Attention)
                Perhatian selektif terdapat pada situasi dimana seseorang memantau beberapa sumber informasi sekaligus. Penerima informasi harus memilih salah satu sumber informasi yang paling penting dan mengabaikan yang lainnya. Faktor-faktor yang memengaruhi perhatian selektif adalah harapan, stimulus, dan nilai-nilai. Penerima informasi mengharapkan sebuah sumber tertentu menyediakan informasi dan memberikan perhatian lebih pada sumber tersebut, memilih stimulus yang paling memberikan efek atau terlihat dibanding yang lain, dan memilih sumber informasi yang paling penting.

·         Perhatian terfokus (Focused Attention)
                Perhatian terfokus mengacu pada situasi dimana seseorang diberikan beberapa input namun harus fokus pada satu input saja selama selang waktu tertentu. Penerima informasi berfokus pada satu sumber/input dan tidak terdistraksi oleh gangguan-gangguan lain. Faktor yang berpengaruh terhadap perhatian terfokus adalah jarak dan arah, serta gangguan dari lingkungan sekitar. Penerima informasi akan lebih mudah menerima informasi dari sumber yang berada langsung di depannya.

·         Perhatian terbagi (Divided Attention)
                Perhatian terbagi terjadi ketika penerima informasi diharuskan menerima informasi dari berbagai sumber dan melakukan beberapa jenis pekerjaan sekaligus.

·         Perhatian yang terus menerus (Sustained Attention)
                Perhatian terus menerus dilakukan penerima informasi yang harus melihat sinyal atau sumber pada jangka waktu tertentu yang cukup lama. Dalam situasi ini sangat penting bagi penerima informasi untuk mencegah kehilangan sinyal.
·         Kurang perhatian (Lack of Attention)
                Kurang perhatian merupakan situasi dimana penerima informasi tidak berkonsentrasi terhadap pekerjaannya. Situasi ini disebabkan oleh kebosanan/kejenuhan dan kelelahan. Ciri-ciri pekerjaan yang dapat menimbulkan situasi kurang perhatian adalah pekerjaan dengan siklus pendek, sedikit membutuhkan pergerakan tubuh, lingkungan yang hangat, kurangnya interaksi dengan pekerja lain, motivasi rendah, dan tempat kerja memiliki pencahayaan yang buruk.

Atensi dapat merupakan proses sadar maupun tidak sadar.
·         Proses otomatis tidak melibatkan kesadaran, misalkan mengarahkan pandangan pada rangsang yang menarik secara kognisi. Memperhatikan secara otomatis dilakukan tanpa bermaksud untuk memperhatikan suatu hal. Perhatian terhadap suatu hal atau tindakan dapat dibentuk sehingga menjadi otomatis (otomatisasi) melalui latihan dan frekuensi melakukan tindakan tersebut.

·         Proses terkendali biasanya dikendalikan oleh kesadaran, bahkan membutuhkan kesadaran untuk dapat mengarahkan atensi secara terkendali. Biasanya proses terkendali membutuhkan waktu lebih lama untuk dilakukan, karena dilakukan secara bertahap.

                Proses pembiasaan terhadap suatu hal selain membentuk proses otomatisasi, namun juga membentuk habituasi yang justru menyebabkan atensi menjadi berkurang pada hal-hal berkaitan yang tidak menjadi fokus dari pembiasaan. Penginput data di komputer lebih memperhatikan poin informasi yang biasa diinputnya, namun kadang-kadang luput membaca informasi yang berbeda dari biasanya. Proses pembiasaan tidak hanya menjalankan tugas atensi, namun juga tugas-tugas lainnya seperti motorikmengingat dan lain-lain.


Definisi dan Contoh Sistem Terdistribusi

Definisi dan contoh Sistem Terdistribusi

Sistem Terdistribusi terdiri dari dua kata yaitu “ Sistem” dan “Terdistribusi”. Sistem terdistribusi merupakan sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membentuk satu kesatuan untuk menyelesaikan satu tujuan yang spesifik ataumenjalangkan sperangkat fungsi. Adapun terdistribusi berasal dari kata “distribusi” yang merupakan lawan kata “sentralisasi” yang artinya penyebaran, sirkulasi, penyerahan, pembagian menjadi bagian-bagian kecil.



Berawal dari pengertian kata-kata pembentuknya, Sistem Terdistribusi dapatdidefinisikan sebagai suatu kesatuan dari elemen-elemen yangsaling berinteraksi secara sistematis dan teratur untukmendistribusikan data (Maseleno, 2003). Adapun infrastrukturutama dari aplikasi Sistem Terdistribusi ini adalah :

a. Jaringan komputer baik dalam skala lokal (LAN), metropolitan (MAN), skala luas (WAN) maupun skala global (internet).

b. Beragam perangkat keras dan lunak, serta penggunaanya yang berada dan saling terkait dalam sistemjaringan yang membentuknya.

Penerapan Sistem Terdistribusi merupakan bentuk usaha untuk memanfaatkansecara optimal sistem jaringan komputer yang dibangun didalamperusahaan. Sistem dibangun dengan tujuan untuk :

a. Mengatasi bottleneck Dimana tumpukan pekerjaan pada suatu terminal dapat didistribusikan ke terminal-terminal lain.

b. Mendukung layanan Misalnya layanan penjualan dengan menggunakan terminal- terminal yang tersebar diberbagai tempat

c. Mendukung sistem kerja jarak jauh Misalnya sistem kerja small office home office yang memungkinkan karyawan untuk bekerja dari rumah sehingga tidak harus datang kekantor.

d. Memudahkan kerja kelompok Dengan memudahkan data sharing dan tetap memungkinkan kerjasama walaupun letak anggota kelompok berjauhan

Untuk mengembangkan suatu Sistem Terdistribusi, perlu diperhatikan beberapa aspek yang merupakan suatu tantangan bagi para pengembang Sistem Terdistribusi yaitu sebagai berikut :

a. Keanekaragaman (Heterogenety) 
Sistem Terdistribusi mampu mendukung berbagai jenis sistem operasi, perangkat keras dan perangkat lunak. Misalnya, Sistem Terdistribusi dalam kantor masih dapat berjalan dengan baik meskipun terdiri dari komputer yang masih baru dan komputer yang sudah lama

b. Keterbukaan (openness) 
Pengembangan Sistem Terdistribusi yang dilakukan dengan menabahkan kompone-komponen baru dapat dilakukan oleh programmer yang berbeda-beda. Misalnya penambahan program sistem layanan bank tidak harus dilakukan oleh orang yang menciptakan program tersebut, tetapi dapat dilakukan oleh programer lain.

c. Keamanan (security) 
Sistem Terdistribusi harus dapat menyediakan keamanan yang memadai bagi sumber daya yang digunakan bersama dan pesan yang dihantarkan dalam sistem.

d. Skalabilitas (scalabilitty) 
Ukuran Sistem Terdistribusi dapat diubah dan tetap dapat beerjalan dengan baik. Perubahan dapat dilakukan dari segi jumlah pengguna maupun dari segi kekuatan perangkat keras komputer- komputer dalam Sistem Terdistribusi itu sendiri. Misalnya mesin ATM bank dapat dikurangi jumlahnya tanpa mempengaruhi kinerja sistem layana bank secara keseluruhan.

e. Kebersamaan (concurrency) 
Apabila terjadi permintaan layanan secara bersamaan, Sistem Terdistribusi tidak akan menjadi kacau. Misalnya permintaan data dari basis data bank dapat dilakukan oleh beberapa orang teller dalam waktu yang bersamaan

f. Penanganan Masalah (error handling) 
Kerusakan yang terjadi pada satu komputer dalam Sistem Terdistribusi tidak mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan. Misalnya, sekumpulan komputer yang memantau kegiatan gunung berapi.g. Penyembunyian (transparency) Dalam beberapa buku berbahasa Indonesia, istilah tersebut juga sering disebut transparansi, walaupun sebenarnya kurang tepat. Penyembunyian membuat beberapa aspek distribusi tidak tampak oleh pengguna
  

Contoh Sistem Terdistribusi :
•Internet
•Mobile Computing
•Sistem Otomasi Bank
•Deteksi Roaming Pada Telepon Seluler
•GPS (Global Positioning System)
•Retail Point-of-Sale Terminals

INTERNET
- Jaringan komputer dan aplikasi yang heterogen
- Mengimplementasikan protokol Internet

INTRANET
•Jaringan yang teradministrasi secara lokal
•Terhubung ke internet melalui firewall
•Menyediakan layanan internal dan eksternal

Mobile Computing (Sistem Komunikasi Telepon Seluler
•Menggunakan frekuensi radio sebagai media transmisi
•Perangkat dapat bergerak kemanapun asal masih terjangkau dengan frekuensinya
•Dapat menghandle/dihubungan dengan perangkat lain

Contoh lain Sistem Terdistribusi :
•Sistem Telepon : ISDN, PSTN
•Network File System (NFS)
–Arsitektur untuk mengakses sistem filemelalui jaringan
•WWW

–Arsitektur client server yang diterapkan dalaminfrastruktur internet

Selasa, 24 September 2013

Thunderbolt

Thunderbolt

Thunderbolt  adalah antar-muka untuk menghubungkan perangkat periferal ke komputer melalui slot bus expansion. Thunderbolt dikembangkan oleh Intel dan dirilis ke pasar melalui kerjasama teknis dengan Apple Inc. Thunderbolt diperkenalkan secara terintegrasi dalam lini produk MacBook Pro keluaran Apple pada rilis resmi produk tersebut, 24 Februari 2011, mengadaptasi port dan konektor yang sama seperti pada Mini DisplayPort.



Thunderbolt pada dasarnya mengkombinasikan PCI Express dan DisplayPort kedalam sebuah antar-muka serial data yang lebih mudah dibawa serta meminimalisir penggunaan kabel. Karena PCI Express (PCIe) secara luas didukung oleh vendor produsen perangkat keras dan di implementasikan pada teknologi chipset Intel yang paling mutakhir, Thunderbolt dapat ditambahkan pada produk yang sudah ada dengan relatif mudah. Thunderbolt melipat data dari kedua sumber tersebut secara bersamaan, lalu membaginya kembali menjadi terpisah setelah selesai melalui rantai kabel. Mekanisme ini memungkinkan efisiensi konsumsi dalam perangkat. Hal ini juga memungkinkan sistem ini kompatibel dengan perangkat keras DisplayPort yang telah ada sebelumnya. Antar-muka ini pada awalnya dirancang menggunakan kabel serat optik fleksibel, tetapi versi alternatif yang menggunakan kabel tembaga konvensional juga dikembangkan untuk mencapai ekspektasi bandwidth sekitar 10 Gb/detik dengan biaya yang lebih rendah. Intel mengimplementasikan Thunderbolt dan DisplayPort dalam sebuah skema yang terintegrasi dalam sebuah port. Konsep ini memungkinkan keduanya diakses melalui kabel yang sama pada waktu yang sama pula.

Sejarah

Pengenalan

Intel memperkenalkan Light Peak pada 2009 dalam acara peluncuran bertajuk Intel Developer Forum (IDF). Pada acara itu, Intel menyatakan bahwa sistem yang akan dilengkapi dengan Light Peak akan mulai muncul pada tahun 2010. Pada tanggal 4 Mei 2010, di Brussels, Intel menggelar sebuah event yang mendemonstrasikan kemampuan Light Peak dengan sebuah laptop yang telah dilengkapi konektor Light Peak, menunjukkan bahwa teknologi itu telah di reduksi menjadi cukup kecil untuk dimasukkan dalam perangkat tersebut. Demonstrasi tersebut juga menunjukkan dua buah laptop yang secara simultan mengirim video dengan resolusi high-defintion, menunjukkan fungsionalitas teknologi ini. Pada demonstrasi yang sama, para pejabat Intel mengatakan mereka berharap manufaktur perangkat keras dapat mulai memproduksinya sekitar akhir 2010. Pada bulan September 2010, beberapa prototipe untuk kepentingan komersial awal dari produsen telah didemonstrasikan di Intel Developer Forum 2010.

Pengenalan pada Pasar

Seperti yang sudah diperkirakan dalam rumor, pelucuran lini produk MacBook Pro tahun 2011 akan mengadaptasi beberapa jenis port data baru, dan sebagian besar spekulasi berkisar pada pengimplementasian Light Peak. Pada waktu itu memang tidak ada bocoran yang secara detail menunjukkan rincian sistem serupa dengan demo Intel sebelumnya yang menggunakan kombinasi USB dan Light Peak. Sayangnya, tak lama sebelum rilis mesin baru, USB Implementer Forum (USB-IF) mengumumkan zafira tidak akan membiarkan ini, mereka menyatakan bahwa USB itu tidak terbuka untuk modifikasi dengan cara tersebut.

Terlepas dari komentar dan spekulasi, pengenalan itu datang sebagai kejutan besar ketika terungkap bahwa port Light Peak diintegrasikan ke dalam DisplayPort, bukan USB. Sebagaimana mekanisme sistem ini bekerja telah dijelaskan, solusi yang diberikan Intel dalam mengatasi masalah display connection menjadi jelas: Thunderbolt melipat data dari sistem DisplayPort yang ada dengan data dari port PCI Express menjadi sebuah mekanisme kabel tunggal. Display connection sebelumya, yang menggunakan DisplayPort 1.1, harus diletakkan di ujung rantai perangkat Thunderbolt, tapi display connection yang baru dapat ditempatkan di manapun. Perangkat Thunderbolt dapat pergi ke mana pun pada garis rantai tersebut.

Pada akhir Februari 2011, Apple memperkenalkan lini baru dari komputer jinjing mereka, MacBook Pro. Saat itu juga diumumkan bahwa nama komersial dari teknologi ini adalah Thunderbolt, dimana mesin ini didaulat menjadi yang pertama mengadaptasi fitur baru teknologi I/O. DisplayPort, yang merupakan peninggalan dari Apple, sepenuhnya kompatibel dengan Thunderbolt, dan keduanya berbagi konektor Mini DisplayPort. Port Thunderbolt pada laptop MacBook Pro baru ditempatkan di lokasi yang sama dan hampir identik dalam tampilan dengan Mini DisplayPort pada generasi sebelumnya.
Pada akhir Juni, Apple memperkanalkan ini pada komputer all in one mereka, iMac. Di model 21" mereka menyediakan 1 channel thunderbolt dan pada 27" mereka memperkenalkan 2 channel thunderbolt yang memungkinkan untuk menyambungkan ke 2 display sekaligus (Cinema Display) dan dengan monitor Apple yang baru, Thunderbolt display, Thunderbolt dapat displit.
Pada 20 Juli 2011, Apple memperkenalkan interface ini pada MacBook Air dan Mac Mini mereka yang baru.

Deskripsi

Thunderbolt dikembangkan berdasarkan pada konektor Mini DisplayPort yang dikembangkan oleh Apple. Dilihat dari aspek desain dan elektrisitas, inovasi ini bisa dikatakan identik dengan DisplayPort konvensional, perbedaannya adalah Thunderbolt telah mengadaptasi konektor yang lebih kecil yang lebih cocok untuk digunakan pada laptop dan perangkat konsumen lainnya. Diharapkan bahwa penggunaan Thunderbolt ini akan mendorong penerimaan yang lebih luas dari pasar. Dikarenakan slot PCIe tidak dapat mentransfer data video, tidak jelas apakah kartu PCIe yang berdiri sendiri dapat mengadaptasi Thunderbolt. Intel sebagai pihak pengembang teknologi Thunderbolt ini pun tidak memberikan jawaban yang konklusif menyoal isu ini.
Thunderbolt dapat diimplementasikan pada kartu grafis, yang memiliki akses data ke DisplayPort dan konektivitas PCIe, atau pada motherboard perangkat baru, seperti MacBook Pro. Thunderbolt pada host dan periferal melipat data dari DisplayPort dan PCIe bersama-sama lalu membaginya kembali setelah selesai melewati kabel. Bentuk fisik Thunderbolt sangat mirip dengan DisplayPort 1.2, dengan kecepatan transfer bandwith 20 Gb/detik.

Keamanan

Sejak Thunderbolt memperluas pengaplikasiannya ke dalam bus PCI Express, yang merupakan perluasan bus utama dalam sistem universal saat ini, sangat memungkinkan terjadinya akses level rendah yang membahayakan sistem. Perangkat PCI menuntut akses tak terbatas ke memori, dan hal tersebut dapat membahayakan keamanan. Hal yang sama berlaku pada bus expansion standar lain seperti PC Card, ExpressCard dan FireWire.

Perbandingan

USB 3.0

USB 3.0 adalah inkarnasi terakhir dari standar USB, mendukung kecepatan transfer hingga 5 Gb/detik. USB 3.0 memiliki kompatibilitas dengan sebagian besar perangkat USB yang ada. Pada tahun 2008, ada sekitar 2 miliar perangkat USB yang dijual per tahun, dan sekitar 6 miliar yang terjual hingga saat ini.
Namun, protokol USB memiliki berbagai masalah ketika beroperasi pada kecepatan tinggi. Sistem ini bersifat host-driven, dan bergantung pada pesan yang mengalir dari host untuk menjaga data tetap berjalan. Hal ini menimbulkan latensi tinggi bagi sistem, begitu tingginya tingkat latensi hingga dapat memengaruhi throughput maksimum. Bahkan pada USB 2.0 yang berkecepatan 480 Mb/detik, throughput hanya mencapai 50% dari nilai maksimum, dan seringkali jauh lebih rendah. Setelah protokol USB 3.0 dioperasikan secara komersil, throughput dibatasi maksimum 3,2 Gb/detik.

Sebagai perbandingan, Thunderbolt menawarkan dua kali kecepatan puncak dan dua bus independen. Secara teori, sebuah port tunggal Thunderbolt memiliki kemampuan setara dengan empat kali nilai throughput sebuah port USB 3.0. Dalam prakteknya, latensi rendah dan kinerja yang sangat ringan dari protokol PCI Express menawarkan performa mendekati titik maksimum teoritis. Dalam purwarupanya Intel menunjukkan throughput sebesar 62,5% dari titik puncak kecepatan.

DisplayPort v1.2


AMD menyesalkan bahwa DisplayPort dalam Thunderbolt dalam inkarnasi saat ini lebih rendah dari kecepatan yang mampu ditawarkan oleh DisplayPort v1.2 yakni sebesar 17 Gb/detik.

Kamis, 19 September 2013

Cloud Computing

Cloud Computing

Cloud Computing adalah suatu istilah yang banyak digunakan oleh Industi IT yang memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang. Namun pada intinya Cloud Computing adalah suatu pergeseran dari perusahaan dalam membeli dan memelihara server dan aplikasi on-premise yang mahal, dan bergerak menuju metode penyewaan IT, sesuai dengan kebutuhan, dari satu penyedia layanan publik.

Cloud Computing adalah suatu istilah yang banyak digunakan oleh Industi IT yang memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang. Namun pada intinya cloud computing adalah suatu pergeseran dari perusahaan dalam membeli dan memelihara server dan aplikasi on-premise yang mahal, dan bergerak menuju metode penyewaan IT, sesuai dengan kebutuhan, dari penyedia layanan public cloud.



Hanya dalam beberapa tahun terakhir hal ini telah menjadi layak dan masuk akal bagi perusahaan untuk memindahkan teknologi mereka ke sebuah pusat data yang dikelola secara profesional oleh pihak luar. Perubahan ini telah didorong oleh mulai tersedianya Internet berkecepatan tinggi yang tidak hanya tersedia di kantor Anda, tetapi juga di rumah, di warung kopi dan di mana saja anda dapat melakukan penerimaan sinyal telepon seluler. Kenyataan ini telah memungkinkan terjadinya konsolidasi yang revolusioner.

Alasan ekonomi yang menjadi pendorong di belakang konsolidasi ini adalah penghematan biaya yang signifikan dan pengurangan risiko yang diterima oleh perusahaan ketika mereka memusatkan sumber daya teknologi mereka di sebuah pusat data yang dikelola secara profesional oleh pihak luar. Penyedia layanan publik dapat mengimplementasikan keamanan industri yang paling canggih dan proses ketersediaan yang tinggi serta menawarkan pemantauan dan pemeliharaan server 24×7.

Biaya teknologi yang lebih rendah karena penyedia layanan public dapat berbagi sumber daya teknologi dan melakukan pembelian perangkat keras dan perangkat lunak dalam jumlah besar untuk Anda. Saat ini, dengan biaya lebih murah perusahaan dapat mendapatkan perangkat lunak terbaru maupun ketersediaan sistem yang tinggi yang dulunya hanya bisa dijangkau oleh perusahaan besar.

Cara mengadopsi Cloud Computing

Ada dua pendekatan umum untuk mengadopsi Cloud Computing; pendekatan tradisional dengan melakukan pengembangan dari waktu ke waktu, atau pendekatan langsung dengan migrasi langsung dari sistem yang berjalan dipublic cloud.

Dimulai dengan pendekatan tradisional …

Pendekatan tradisional adalah pendekatan di mana anda melakukan transformasi secara bertahap, dengan setiap tahap adalah pengembangan dari tahap sebelumnya. Langkah pertama adalah mengadopsi teknologi virtualisasi server (VMware, Hyper-V dll) dan menggunakannya di seluruh platform perangkat keras yang dibeli dengan spesifikasi khusus; langkah berikutnya adalah mengadopsi layer manajemen dan otomatisasi yang memungkinkan anda untuk meningkatkan pemanfaatan investasi dari infrastruktur dan mulai memberikan layanan yang lebih konsisten; selanjutnya mengadopsi kerangka IT Service Management yang baru, mengotomatisasi permintaan layanan dan proses provisioning, dan menerapkan sebuah mekanisme tagihan internal (chargeback); kemudian setelah platform berjalan dengan stabil, mulailah menggunakan layanan dari provider luar dan melakukan penggabungan platform internal dan eksternal menjadi satu platform (hybrid cloud); akhirnya, ketika tiba saat membuat keputusan bisnis yang tak terelakkan untuk menggunakan layanan IT dari pihak luar, penggunaan sumber daya internal akan dihapuskan karena semua layanan bisa didapatkan dari penyedia layanan public cloud.

Umumnya pendekatan tradisional ini dianggap sebagai pendekatan dengan memilki tingkat risiko lebih rendah dalam mengadopsi cloud, namun pendekatan ini umumnya akan menemui resistensi terbesar dari tim IT yang berusaha menolak perubahan. Selain itu ada risiko lain yang muncul apabila pembelian terjadi perangkat keras yang tidak tepat akibat usaha untuk meminimalkan risiko keuangan melalui “memulai kecil” dan pengembangan saat bisnis mulai berkembang; tetapi kemudian terbebani oleh investasi yang tidak dapat dihilangkan dan harus dipertahankan dengan beban yang disesuaikan dengan kapasitasnya.

Sekarang, pendekatan langsung …

Dalam pendekatan ini, seluruh investasi awal (CapEx) dihindari, dan sebaliknya, aplikasi internal/server tradisional yang ada dipindahkan langsung ke penyedia layanan public cloud dengan sistem sewa (OpEx). Sebagai langkah awal, seluruh aplikasi yang ada dicoba untuk dipindahkan ke layanan Software as a Service (SaaS) yang memiliki fitur yang sama, tapi jika tidak memungkinkan, seluruh server fisik beserta isinya disalin dan dipindahkan ke dalam lingkungan Infrastructure as a Service (IaaS) tanpa memberikan dampak kepada pengguna/user (umumnya bahkan mereka tidak akan sadar bahwa server telah berpindah).

Pendekatan langsung ini memiliki keuntungan yang cukup banyak, terutama meminimalkan investasi yang cukup besar di awal, juga memiliki beberapa kelemahan, dibutuhkan penerapan segera tagihan internal/penggantian biaya, dan memiliki strategi pendanaan IT yang dapat mengakomodasi perubahan dalam biaya operasional.

Walaupun ada anggapan bahwa pendekatan tradisional saat ini dianggap memiliki risiko terendah, namun sebenarnya pendekatan langsunglah yang memiliki risiko terendah; ini dikarenakan adanya dua sistem yang berjalan secara aralel; sistem lama tetap beroperasi pada platform internal, dan sistem baru yang berjalan pada platform public cloud hingga saat yang tepat setelah dilakukan pengujian dan kemudian melakukan pemadaman platform internal.


IndonesianCloud menyadari bahwa memulai transformasi ke cloud dapat menjadi sesuatu hal yang membingungkan bagi banyak perusahaan, untuk itu, untuk membantu mengenali hal-hal yang dibutuhkan, dan menentukan jalur mana yang harus ditempuh, kami menawarkan serangkaian layanan konsultasi khusus yang ditargetkan untuk menganalisa beban kerja internal dan menentukan profil risiko serta kesesuaian dalam memilih platform berbasis cloud.

Perkembangan USB

Perkembangan USB

“Ada (lebih dari) 10 miliar produk USB terpasang hari ini, dan industri mengirimkan (lebih dari) 3 miliar produk USB setahun dan sedang tumbuh,” kata USB-IF Presiden dan COO Jeff Ravencraft di Mashable.
Saking banyaknya, USB bisa digambarkan sebagai alat yang ada di mana-mana dengan alasan yang baik. Kepanjangan dari Universal Serial Bus, fungsi USB adalah untuk menghubungkan berbagai perangkat ke komputer.

Mungkin ada konektor lain yang lebih cepat tetapi USB adalah perangkat yang nyaman, dapat diandalkan, tahan lama, relatif murah dan lebih dari cukup untuk sebagian besar tugas dalam hal transfer data. Inilah yang membuat USB tetap populer.
Selain nyaman untuk transfer data, USB juga menyediakan daya (power) untuk menghubungkan perangkat seperti speaker dan hard drive eksternal.



Sejarah Perkembangan USB

1994: Pengembangan Dimulai
Tujuh kelompok perusahaan teknologi , yaitu : Compaq, DEC, IBM, Intel, Microsoft, NEC dan Nortel, bersama-sama mengembangkan apa yang mereka harapkan akan menjadi standar industri untuk menghubungkan perangkat periferal berfokus pada : bentuk, biaya, kesederhanaan, manufakturabilitas dan kegunaan .

Januari 1996: USB 1.0 Rilis
Model USB pertama secara signifikan lebih lambat dari yang kita nikmati sekarang. Ada dua kecepatan USB asli, yaitu :  versi bandwidth 1,5 Mbps dan 12 Mbps.

April 2000: USB 2.0 Rilis
USB versi kedua mampu mentransfer data hingga 480 Mbps atau sekitar 40 kali lebih cepat dari USB versi asli/pertama. USB tidak lagi hanya untuk mouse dan keyboard tapi sudah merambah ke perangkat lain yang memerlukan transfer data lebih besar, seperti printer atau webcam. USB 2.0 bersifat kompatibel, artinya setiap perangkat yang menggunakan teknologi USB 1.0 bisa digunakan di USB 2.0.

Desember 2000: USB Flash Drive
IBM merilis flash drive dengan kapasitas penyimpanan 8 MB. Memindahkan file dari satu komputer ke komputer lain menjadi lebih cepat. Flash drive juga lebih mudah digunakan daripada diskete 3½” yang masih dipakai di pergantian abad 20.

Mei 2005: USB Wireless
Menggunakan transmisi radio, USB merilis teknologi nirkabel/wireless. Sekarang anda sudah bisa menikmati komputer dengan periferal USB berteknologi tanpa kabel.

November 2008: USB 3.0 rilis
Kecepatan transfer data USB 3.0 adalah 5 Gbps atau 5.000 Mbps. Sekitar 10 kali lebih cepat dari USB 2.0. Kemampuan transfer data sebanding dengan FireWire 800.

Juli 2012: Spesifikasi Pengiriman Power Meningkatkan Kemampuan USB
Jumlah daya (power) yang bisa disalurkan melalui kabel USB atau konektor meningkat. Teknologi ini mampu memberikan daya lebih tinggi untuk mengisi notebook dan hard disk eksternal.

September 2012: Produk USB 3.0 Berkembang
Menurut USB-IF, berdasar hitungan terakhir, ada lebih dari 600 produk SuperSpeed ​​USB 3.0 di pasar. Tahun 2011, di waktu yang sama, hanya ada 275 produk.

Masa Depan USB
USB telah mempertahankan dominasi mengesankan atas pasar konektor selama bertahun-tahun, mengalahkan pesaingnya seperti FireWire.

Konektor lain mungkin dapat menantang USB di bidang tertentu. Misalnya, Intel baru-baru ini mengembangkan Thunderbolt, yang dapat ditemukan berdekatan dengan port USB 3.0 di Mac saat ini. Thunderbolt menawarkan kecepatan yang lebih baik dari USB 3.0 tapi ia datang dengan harga yang jauh lebih tinggi juga. Sebuah hub Thunderbolt berharga beberapa ratus dolar, sementara hub USB hanya sekitar $ 25.

Terlepas dari persaingan, para pengembang USB terus tumbuh. “Para pencipta teknologi USB terus-menerus meninjau cara untuk mengembangkan USB,” kata Ravencraft di Mashable.

Dengan kemampuan eksponensial yang meningkat selama 16 tahun sejarahnya, USB rasanya akan tetap digunakan dan populer.

CISC dan RISC

CISC (Complex Instructions Set Computer)

Complex instruction-set computing atau Complex Instruction-Set Computer (CISC; "Kumpulan instruksi komputasi kompleks") adalah sebuah arsitektur dari set instruksi komputer dimana setiap instruksi akan menjalankan beberapa operasi tingkat rendah, seperti pengambilan dari memori, operasi aritmetika, dan penyimpanan ke dalam memory, semuanya sekaligus hanya di dalam sebuah instruksi. Karakteristik CISC dapat dikatakan bertolak-belakang dengan RISC.
Contoh-contoh prosesor CISC adalah System/360, VAX, PDP-11, varian Motorola 68000 , dan CPU AMD dan Intel x86.



Sejarah

Sebelum proses RISC didesain untuk pertama kalinya, banyak arsitek komputer mencoba menjembatani celah semantik", yaitu bagaimana cara untuk membuat set-set instruksi untuk mempermudah pemrograman level tinggi dengan menyediakan instruksi "level tinggi" seperti pemanggilan procedure, proses pengulangan dan mode-mode pengalamatan kompleks sehingga struktur data dan akses array dapat dikombinasikan dengan sebuah instruksi. Karakteristik CISC yg "sarat informasi" ini memberikan keuntungan di mana ukuran program-program yang dihasilkan akan menjadi relatif lebih kecil, dan penggunaan memory akan semakin berkurang. Karena CISC inilah biaya pembuatan komputer pada saat itu (tahun 1960) menjadi jauh lebih hemat.

Memang setelah itu banyak desain yang memberikan hasil yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah, dan juga mengakibatkan pemrograman level tinggi menjadi lebih sederhana, tetapi pada kenyataannya tidaklah selalu demikian. Contohnya, arsitektur kompleks yang didesain dengan kurang baik (yang menggunakan kode-kode mikro untuk mengakses fungsi-fungsi hardware), akan berada pada situasi di mana akan lebih mudah untuk meningkatkan performansi dengan tidak menggunakan instruksi yang kompleks (seperti instruksi pemanggilan procedure), tetapi dengan menggunakan urutan instruksi yang sederhana.
Satu alasan mengenai hal ini adalah karena set-set instruksi level-tinggi, yang sering disandikan (untuk kode-kode yang kompleks), akan menjadi cukup sulit untuk diterjemahkan kembali dan dijalankan secara efektif dengan jumlah transistor yang terbatas. Oleh karena itu arsitektur-arsitektur ini memerlukan penanganan yang lebih terfokus pada desain prosesor. Pada saat itu di mana jumlah transistor cukup terbatas, mengakibatkan semakin sempitnya peluang ditemukannya cara-cara alternatif untuk optimisasi perkembangan prosesor. Oleh karena itulah, pemikiran untuk menggunakan desain RISC muncul pada pertengahan tahun 1970 (Pusat Penelitian Watson IBM 801 - IBMs)

Istilah RISC dan CISC saat ini kurang dikenal, setelah melihat perkembangan lebih lanjut dari desain dan implementasi baik CISC dan CISC. Implementasi CISC paralel untuk pertama kalinya, seperti 486 dari Intel, AMD, Cyrix, dan IBM telah mendukung setiap instruksi yang digunakan oleh prosesor-prosesor sebelumnya, meskipun efisiensi tertingginya hanya saat digunakan pada subset x86 yang sederhana (mirip dengan set instruksi RISC, tetapi tanpa batasan penyimpanan/pengambilan data dari RISC). Prosesor-prosesor modern x86 juga telah menyandikan dan membagi lebih banyak lagi instruksi-instruksi kompleks menjadi beberapa "operasi-mikro" internal yang lebih kecil sehingga dapat instruksi-instruksi tersebut dapat dilakukan secara paralel, sehingga mencapai performansi tinggi pada subset instruksi yang lebih besar.

Dimana prosesor tersebut memiliki set instruksi yang kompleks dan lengkap. CISC sendiri adalah salah satu bentuk arsitektur yang menjalani beberapa instruksi dengan tingkat yang rendah. Misalnya intruksi tingkat rendah tersebut yaitu operasi aritmetika, penyimpanan-pengambilan dari memory.

CISC memang memiliki instruksi yang complex dan memang dirasa berpengaruh pada kinerjanya yang lebih lambat. CISC menawarkan set intruksi yang powerful, kuat, tangguh, maka tak heran jika CISC memang hanya mengenal Bahasa Asembly yang sebenarnya ia tujukan bagi para
Programmer. Oleh karena itu ,CISC hanya memerlukan sedikit instruksi untuk berjalan.
Sistem Mikrokontroler selalu terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat lunak ini merupakan deretan perintah atau instruksi yang dijalankan oleh prosesor secara sekuensial. Instruksi itu sendiri sebenarnya adalah bit-bit logik 1 atau 0 (biner) yang ada di memori program. Angka-angka biner ini jika lebarnya 8 bit disebut byte dan jika 16 bit disebut word.
Deretan logik biner inilah yang dibaca oleh prosesor sebagai perintah atau instruksi. Supaya lebih singkat, angka biner itu biasanya direpresentasikan dengan bilangan hexa (HEX). Tetapi bagi manusia, menulis program dengan angka biner atau hexa sungguh merepotkan. Sehingga dibuatlah Bahasa Assembler yang direpresentasikan dengan penyingkatan kata-kata yang cukup dimengerti oleh manusia.
Bahasa Assembler ini biasanya diambil dari bahasa Inggris dan presentasinya itu disebut dengan Mnemonic. Masing-masing pabrik mikroprosesor melengkapi chip buatannya dengan set instruksi yang akan dipakai untuk membuat program.

Contohnya pada Diagaram dibawah ini :
Biner Hexa Mnemonic
10110110 B6 LDAA
10010111 97 STAA
01001010 4A DECA
10001010 8A ORAA
00100110 26 BNE
00000001 01 NOP
01111110 7E JMP

Jadi sebenarnya Tujuan utama dari arsitektur CISC adalah melaksanakan suatu perintah cukup dengan beberapa baris bahasa mesin sedikit mungkin. Hal ini bisa tercapai dengan cara membuat perangkat keras prosesor mampu memahami dan menjalankan beberapa rangkaian operasi. Untuk tujuan contoh kita kali ini, sebuah prosesor CISC sudah dilengkapi dengan sebuah instruksi khusus, yang kita beri nama MULT. Saat dijalankan, instruksi akan membaca dua nilai dan menyimpannya ke 2 register yag berbeda, melakukan perkalian operan di unit eksekusi dan kemudian mengambalikan lagi hasilnya ke register yang benar. Jadi instruksi-nya cukup satu saja.

RISC (Reduce Instructions Set Computer)

Sejarah

Reduced Instruction Set Computing (RISC) atau "Komputasi set instruksi yang disederhanakan" pertama kali digagas oleh John Cocke, peneliti dari IBM di Yorktown, New York pada tahun 1974 saat ia membuktikan bahwa sekitar 20% instruksi pada sebuah prosesor ternyata menangani sekitar 80% dari keseluruhan kerjanya. Komputer pertama yang menggunakan konsep RISC ini adalah IBM PC/XT pada era 1980-an. Istilah RISC sendiri pertama kali dipopulerkan oleh David Patterson, pengajar pada University of California di Berkely.

Definisi

RISC, yang jika diterjemahkan berarti "Komputasi Kumpulan Instruksi yang Disederhanakan", merupakan sebuah arsitektur komputer atau arsitektur komputasi modern dengan instruksi-instruksi dan jenis eksekusi yang paling sederhana. Arsitektur ini digunakan pada komputer dengan kinerja tinggi, seperti komputer vektor. Selain digunakan dalam komputer vektor, desain ini juga diimplementasikan pada prosesor komputer lain, seperti pada beberapa mikroprosesor Intel 960, Itanium (IA64) dari Intel Corporation, Alpha AXP dari DEC, R4x00 dari MIPS Corporation, PowerPC dan Arsitektur POWER dari International Business Machine. Selain itu, RISC juga umum dipakai pada Advanced RISC Machine (ARM) dan StrongARM (termasuk di antaranya adalah Intel XScale), SPARC dan UltraSPARC dari Sun Microsystems, serta PA-RISC dari Hewlett-Packard.

Selain RISC, desain Central Processing Unit yang lain adalah CISC (Complex Instruction Set Computing), yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti Komputasi Kumpulan Instruksi yang kompleks atau rumit.

RISC adalah Prosesor tersebut memiliki set instruksi program yang lebih sedikit. Karena perbedaan keduanya ada pada kata set instruksi yang kompleks atau sederhana (reduced). RISC lahir pada pertengahan 1980,

kelahirannya ini dilator belakangi untuK CISC. Perbedaan mencolok dari kelahiran RISC ini adalah tidak ditemui pada dirinya instruksi Assembly atau yang dikenal dengan Bahasa Mesin sedangkan itu banyak sekali di jumpai di CISC.
Konsep Arsitektur RISC banyak menerapkan proses eksekusi pipeline.
Meskipun jumlah perintah tunggal yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan yang diberikan mungkin lebih besar, eksekusi secara pipeline memerlukan waktu yang lebih singkat daripada waktu untuk melakukan pekerjaan yang sama dengan menggunakan perintah yang lebih rumit. Mesin RISC memerlukan memori yang lebih besar untuk mengakomodasi program yang lebih besar.

Salah satu contoh adalah IBM 801 adalah prosesor komersial pertama yang menggunakan pendekatan RISC. Untuk lebih lanjut memahami RISC, diawali dengan tinjauan singkat tentang karakteristik eksekusi Instruksi yaitu Aspek komputasi yang ditinjau dalam merancang mesin RISC adalah sbb.:

>>Operasi-operasi yang dilakukan:
Hal ini menentukan fungsi-fungsi yang akan dilakukan oleh CPU dan interaksinya dengan memori.

>> Operand-operand yang digunakan:
Jenis-jenis operand dan frekuensi pemakaiannya akan menentukan organisasi memori untuk menyimpannya dan mode pengalamatan untuk mengaksesnya.

>> Pengurutan eksekusi:
Hal ini akan menentukan kontrol dan organisasi pipeline.
Salah satu jenis dari arsitektur, dimana Superscalar adalah sebuah Uniprocessor yang dapat mengeksekusi dua atau lebih operasi scalar dalam bentuk paralel. Merupakan salah satu rancangan untuk meningkatkan kecepatan CPU. Kebanyakan dari komputer saat ini menggunakan mekanisme Superscalar ini.

Standar Pipeline yang digunakan adalah untuk pengolahan bilangan matematika integer (bilangan bulat, bilangan yang tidak memiliki pecahan), kebanyakan CPU juga memiliki kemampuan untuk pengolahan untuk data Floating Point (bilangan berkoma). Pipeline yang mengolah integer dapat juga digunakan untuk mengolah data bertipe floating point ini, namun untuk aplikasi tertentu, terutama untuk aplikasi keperluan ilmiah CPU yang memiliki kemampuan pengolahan floating point dapat meningkatkan kecepatan prosesnya secara dramatis. Peristiwa menarik yang bisa dilakukan dengan metoda superscalar ini adalah dalam hal memperkirakan pencabangan instruksi (brach prediction) serta perkiraan eksekusi perintah (speculative execution). Peristiwa ini sangat menguntungkan buat program yang membutuhkan pencabangan dari kelompok intruksi yang dijalankankannya. Program yang terdiri dari kelompok perintah bercabang ini sering digunakan dalam pemrograman.

Contohnya dalam menentukan aktifitas yang dilakukan oleh suatu sistem berdasarkan umur seseorang yang sedang diolahnya, katakanlah jika umur yang bersangkutan lebih dari 18 tahun, maka akan diberlakukan instruksi yang berhubungan dengan umur tersebut, anggaplah seseorang tersebut dianggap telah dewasa, sedangkan untuk kondisi lainnya dianggap belum dewasa. Tentu perlakuannya akan dibedakan sesuai dengan sistem yang sedang dijalankan. Lalu apa yang dilakukan oleh CPU untuk hal ini? Komputer akan membandingkan nilai umur data yang diperolehnya dengan 18 tahun sehingga komputer dapat menentukan langkah dan sikap yang harus diambilnya berdasarkan hasil perbandingan tersebut. Sikap yang diambil tentu akan diambil berdasarkan pencabangan yang ada.


Pada CPU yang mendukung perintah pencabangan ini, CPU membutuhkan lumayan banyak clock cycle, mengingat CPU menempatkan semuanya pada pipeline dan menemukan perintah berikutnya yang akan dieksekusinya. Sirkuit untuk branch prediction melakukan pekerjaan ini bekerja sama dengan pipeline, yang dilakukan sebelum proses di ALU dilaksanakan, dan memperkirakan hasil dari pencabangan tersebut. Jika CPU berfikir bahwa branch akan menuju suatu cabang, biasanya berdasarkan pekerjaan sebelumnya, maka perintah berikutnya sudah dipersiapkan untuk dieksekusi berikut datadatanya, bahkan dengan adanya pipeline ini, bila tidak diperlukan suatu referensi dari instruksi terakhir, maka bisa dilaksanakan dengan segera, karena data dan instruksi yang dibutuhkan telah dipersiapkan sebelumnya.. Dalam hal speculative execution, artinya CPU akan menggunakan melakukan perhitungan pada pipeline yang berbeda berdasarkan kemungkinan yang diperkirakan oleh komputer. 

Jika kemungkinan yang dilakukan oleh komputer tepat, maka hasilnya sudah bisa diambil langsung dan tinggal melanjutkan perintah berikutnya, sedangkan jika kemungkinan yang diperkirakan oleh komputer tidak tepat, maka akan dilaksanakan kemungkinan lain sesuai dengan logika instruksi tersebut. Teknik yang digunakan untuk pipeline dan superscalar ini bisa melaksanakan Branch Prediction dan speculative execution tentunya membutuhkan ekstra transistor yang tidak sedikit untuk hal tersebut. Sebagai perbandingan, komputer yang membangkitkan pemrosesan pada PC pertama yang dikeluarkan oleh IBM pada mesin 8088 memiliki sekitar 29.000 transistor. Sedangkan pada mesin Pentium III, dengan teknologi superscalar dan superpipeline, mendukung branch prediction, speculative execution serta berbagai kemampuan lainnya memiliki sekitar 7,5 juta transistor. BeberapA CPU terkini lainnya seperti HP 8500 memiliki sekitar 140 juta transistor.