Selasa, 06 Mei 2014

Backbone

Backbone adalah saluran atau koneksi berkecepatan tinggi yang menjadi lintasan utama dalam sebuah jaringan. Network backbone adalah network yang menghubungkan beberapa jaringan dengan berkecepatan rendah melalui gateway.



Dengan menggunakan jaringan backbone, masalah kecepatan interkoneksi antar jaringan lokal dapat teratasi. Sebenar bisa saja bila kita hanya menggunakan kabel jaringan UTP untuk menggabungkan atar jaringan lokal tersebut, tetapi akan terasa sekali lambatnya. Karena kabel UTP itu hanya bisa di lewati dengan kecepatan transfer data hingga 100 Mbps, jaringan backbone bisa memuat hingga 10 Gbps. Alat yang di butuhkan untuk membangun jaringan backbone misal: bridge atau switch yang memiliki kecepatan antara 1-10 Gbps.selain itu kita bisa menggunakan converter yang mengubah kecepatan 100 Mbps ke 1 Gbps.
Alasan penggunaan jaringan backbone:
1.      Semakin meningkatnya kebutuhan interkoneksi antar jaringan lokal yang ada
2.      Meningkatnya kecepatan transfer data khususnya untuk data grafis, video, dan audio, karena kecepatan transfer data FDDI dapat mencapai 100 Mbps
3.      Konsep instalasi dan manajemen jaringan backbone lebih sederhana, tetapi jarak jangkauan dapat lebih luas dan jauh
4.      Jaringan backbone dapat meningkatkan kemampuan dan mengatasi bottleneck transfer
Keuntungan yang dapat diperoleh dari sistem interkoneksi dengan jaringan backbone ini adalah :
1.      Jaringan backbone mempunyai kecepatan transfer data mencapai 100 Mbps sehingga dapat mengurangi terjadinya peristiwa bottleneck.
2.      Jaringan backbone biasanya akan menggunakan teknik dual ring sehingga memiliki fault tolerance yang sangat tinggi.
3.      Jaringan backbone dapat mendukung lalu lintas data, suara dan gambar.
4.      Lingkup jaringan dapat mencapai 100 km.

Tetapi sistem interkoneksi dengan menggunakan jaringan backbone ini juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain :
1.      Proses instalasi membutuhkan tenaga ahli khusus.
2.      Biaya instalasi dan perawatan masih relatif mahal.
Teknologi yang digunakan untuk membangun jaringan backbone
1.      Bridge backbone ring
2.      Fiber Distributed Data Interface (FDDI) : 100 Mbps, Sistem dual ring dengan protocol MAC token ring
Berdasarkan standar IEE 802.5 yang dikembangkan IBM untuk menghindari
collision tidak menggunakan collision detection melainkan token passing scheme,
token passing sceheme dapat dijelaskan secara sederhana : sebuah token bebas
mengalir pada setiap node melalui network. Saat sebuah node ingin mengirimkan
paket , node itu meraih dan melekatkan frame atau paketnya ke token. Sekarang
token itu tidak dapat digunakan lagi oleh node lalin sampai data mencapai
tujuannya. Jika telah sampai token dilepaskan oleh originating station. Token
mengalir di networ dalam satu arah dan setiap station di poll satu per satu
(kecepatannya 4 mbps dan 16 mbps).

Spesifikasi asli dari standar token ring adalah kemampuan pengiriman data
dengan kecepatan 4 mbps/detik dan kemudian ditingkatkan menjadi 16
mbps/detik. Pada jaringanring ini semua node terhubung harus beroperasi pada
kecepatan yang sama. Implementasi yang umum terjadi adalah dengan
menggunakan ring 4 mbps/detik sebagai penghubung antarnode sementara ring
16 mbps/detik digunakan untuk backbone jaringan.
Meskipun token ring lebih cepat superior dalam berbagai segi. Token ring kurang
begitu diminati mengingat biaya implementasinya lebih tinggi dibandingkan
dengan ethernet.
3.      Asynchronous Transfer Mode ( ATM ), lokal switch, atau public switch
Teknologi jaringan ATM memiliki kecepatan transfer data yang cukup tinggi,
Yaitu hingga 150 Mbps.dengan system kerja yang mengurutkan data terlebih dahulu hingga sampai tujuan, sehingga hasilnya adalah kualitas jaringan menjadi lebih baik.
Teknologi jaringan ini sangatlah cocok untuk pengiriman data dalam bentuk data, gambar, dan suara (multimedia), karna kecepatan yang cukup tinggi (respon time tinggi). Namun teknologi ini sangatlah lambat dalam segi perkembangannya, karna banyak perusahaan yang mengadopsi system ini dan menentukan sendiri setandari sasinya. Hal yang membuat persaingan lebih buruk lagi adalah adanya pemaksaan standarisasioleh perusahaan tertentu.

Pada prinsipnya Infrastruktur Telekomunikasi dapat dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu :
1.      Back bone Internasional, yaitu jaringan yang menghubungkan trafik domestik ke jaringan internasional, sarana utama yang digunakan adalah kabel optik bawah laut dan satelit internasional dan regional.
2.      Backbone Domestik, adalah sarana infrastruktur yang menghubungkan kota-kota di seluruh Indonsia. Untuk hubungan kota-kota metropolitan di bagian barat Indonesia pada umumnya telah terhubung dengan kabel optik, sedangkan satelit dan radio teresterial telah terhubung ke seluruh wilayah Indonesia, rincian detail masing-masing bakbone akan diuraikan pada slide selanjutnya.
3.      Jaringan Akses, adalah jaringan yang terhubung langsung ke pelanggan. Jaringan inilah yang memerlukan investasi yang sangat besar dengan berbagai macam variasi teknologi. Secara garis besarnya dibagi mencadi dua, yautu yang menggunakan media kabel dan wireless. Umumnya jumlah pelanggan dari masing-masing operator menggambarkan jumlah akses yang tersedia.

Referensi:
http://kalisfitri.blogspot.com/2014/04/backbone.html

0 komentar:

Posting Komentar